Sabtu, 22 Oktober 2011

Manajemen Medik Luka Bakar Fase Akut

Pencegahan infeksi

Infection control adalah komponen utama dalam manajemen luka bakar. Infection control dibutuhkan untuk manajemen luka bakar untuk mengontrol transmisi mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi atau kolonisasi. Infection control itu meliputi penggunaan sarung tangan, penutup kepala, masker, penutup sepatu, dan apron plastik. Staf dan pengunjung tidak diperbolehkan untuk kontak dengan klien jika memiliki infeksi kulit, saluran gastrointestinal atau pernapasan.

Memberikan support metabolik

Mempertahankan nutrisi yang adekuat selama fase akut dalamluka bakar adalah penting dalam membantu penyembuhan luka dan pengontrolan infeksi. BMR bisa meningkat 40-100% lebih tinggi dibandingkan normal, tergantung luasnya luka. Pemberian nutrisi yang agresiv dibutuhkan untuk menangani peningkatan kebutuhan energi untuk membantu penyembuhan dan mencegah efek katabolisme yang tidak diinginkan.

Meminimalisir nyeri

Nyeri adalah masalah yang signifikan selama klien dirawat di rumah sakit. Selama fase akut, dilakukan percobaan untuk menemukan kombinasi medikasi dan intervensi yang tepat untuk meminimalisir ketidaknyamanan dan nyeri yang berhubungan dengan luka.


Referensi:

Black and Hawks. Medical Surgical Nursing Clinical Management for Positive Outcomes. 7th edition. Missouri:Elsevier Inc

Perawatan luka

Pembersihan luka. Hidroterapi tetap menjadi pilihan utama dalam penangan luka bakar untuk membersihkan lukanya. Caranya adalah dengan pencelupan, penyiraman atau penyemprotan. Sesi 30 menit atau kurang hidroterapi optimal untuk klien dengan luka bakar akut. Waktu yang lebih lama dapat meningkatkan kehilangan sodium melalui luka bakar dan dapat menyebabkan kehilangan panas, nyeri dan stress. Selama hydroterapi, luka dicuci dengan salah satu jenis larutan. Perawatan dilakukan untuk meminimalisisr perdarahan dan mempertahankan temperatur tubuh selama prosedur. Klien yang tidak dapat diikutkan hydroterapi adalah mereka yang hemodinamiknya tidak stabil dan mereka yang menjalankan cangkok kulit. Jika hydroterapi tidak digunakan, luka dibersihkan ketika klien di atas tempat tidur dan sebelum pemberian antimicrobial agent.

Debridement. Debridement luka bakar adalah pengangkatan eschar. Debridemen luka bakar dilakukan melaluii cara mekanik, enxzimatik, dan bedah. Mekanikal debridemen dapat dilakukan dengan penggunaan gunting dan forcep dengan hati-hati untuk mengangkat dan menghilangkan eschar yang sudah mudah terlepas. Penggantian balutan basah-kering adalah cara efektif debridemen yang lain.

Enzimatik debridemen adalah dengan pemberian protealitic dan fibrinolitik toikal pada luka bakar yang dapat memudahkan pelepasan eschar. Enzimatik debridemen tidak digunakan secara luas karena memiliki beberapa efek samping yang serius.

Surgical debridemen adalah tindakan eksisi eschr dan penutupan luka. Awal eksisi surgical dimulai selama minggu pertama setelah cedera, segera sesudah klien hamiknya stabil. Keuntungan dari eksisi segera adalah mobilisasi lebih cepat dan mengurangi lamanya waktu hospitalisasi. Kerugiannya adalah risiko mengeksisi jaringan viable yng dapat sembuh dengan sendirinya.

Pemberian antimikrobial topikal

Awal penanganan luka deep partial-thickness atau full thickness adalah dengan anti mikrobial. Obat ini diberikan 1-2 kali setelah pembersihan, debridemen, dan inspeksi luka. Perawat mengkaji untuk pelepasan eschar, adanya granulasi atau reepitelisasi jaringan, dan manifestasi infeksi. Luka bakar diobati dengan teknik balutan terutup atau terbuka. Untuk metode terbuka, antimikrobial diolesi dengan tangan yang bersarung tangan dan luka dibiarkan terbuka tanpa dibalut. Keuntungannya adalah memudahkan untuk melihat luka, lebih bebas untuk bergerak, dan lebih mudah dalm melakukan perawatan luka. Kerugiannya diantaranya adalah peningkatan risiko hipotermia karena terekspos. Pada metode tertutup, balutan diberikan antimikrobial kemudian digunakan untuk menutup luka. Keuntungannya adalah menurunkan evaporasi cairan dan kehilangan panas dari permukaan luka. Selain itu, balutan dapat membantu dalam debridemen. Kerugiannya adalah mobilitas terbatas dan berpotensi untuk penurunan keefektifan latihan ROM. Pengkajian luka juga jadi terbatas hanya padasaat penggantian balutan dilakukan.

Memaksimalakan Fungsi

Mempertahankan fungsi yang optimal klien dengan luka bakar adalah tantangan bagi seluruh anggota tim. Program individual seperti splinting, latihan, ambulasi, melakukan ADL, terapi penekanan sebaiknya dilakukan pada fase akut untuk memaksimalkan fungsi pada penyembuhan dan kosmetik outcome. Latihan ROM aktif dilakukan pada awal fase akut untuk meningkatkan resolusi dari edema dan mempertahankan kekuatan dan fungsi ssendi. Selain itu, ADL efektif untuk mempertahankan fungsi dan ROM. Ambulasi juga mempertahankan kekuatan dan ROM pada ekstremitas bawah dan sebaiknya dimulai segera setlah klien stabil secara fisiologis. ROM pasif dan peregangan harus menjadi bagian dari pengobatan harian jika klien tidak dapat melakukan latihan ROM aktif. Splint digunakan untuk mempertahankan posisi sendi yang tepat dan mencegah atau memperbaiki kontraktur.

Memberikan suport psikologi

Periode terpanjang penyesuaian diri terjadi selama fase akut. Penderita luka bakar dewasa dapat menujukkan respon emosional dan psikologi yang bervariasi. Biarkan klien mengekspresikan kekhawatiran dan memvalidasi bahwa mereka ”normal” penting dalam pemberian dukungan. Jadi pendengan yang aktif dan biarkan klien membicarakan tentang kecelkaannya. Menceritakan kembali secaradetail dan berulang-ulang tentang kejadian sangat berguna untuk menurunkan kepekaan klien terhadap ketakutan dan mimpi buruk. Melibatkan klien dalam perawatan diri mereka sendiri membantu mereka untukmerasa adanya pengontrolan yang berada di bawah tanggung jawabnya. Intervensi seperti ini telah terbukti efektif dalam mensuport kebutuhan psikologi klien.

Minggu, 02 Oktober 2011

Homeostasis homeodinamik

Homeostasis
Homeostatis merupakan mekanisme tubuh untuk mem[ertahakan keseimbangan dalam menghada[i berbagai ondisi yang dialaminya. Proses homesostasis dapat terjadi apabila tubuh mengalami stress, secara alamiah tubuh akan melakukan mekanisme pertahanan diri untuk menjaga agar tetap seimbang. Homesostasis adalah suatu proses pemeliharaan stabilitas dan adaptasi tarhadap kondisi lingkungan sekitar yang terjadi secara terus-menerus
Homeostasis terdiri dari homesostasis fisiologis dan psikologis.
Homeostsis fisiologis dalam tubuh manusia dapat dikendalikan oleh sisitem endokrin dan sisitem saraf, proses homeostasis fisiologis terjadi melalui 4 cara :
1. pengaturan diri, sisitem ini terjadi seara otomatis pada orang yang sehat, contohnya pada proses pengaturan fungsi organ tubuh.
2. kompensasi. Tubuh akan cenedrung bereaksi terhadap ketidak normalan yang terjadi didalamnya. Misalnya, apabila secara tiba-tiba lingkungan menjadi dingin, maka pembuluh darah perifer akan mengalami kontriksi dan merangsang pembuluh darah bagian dalam untuk meningkatkan kegiatan (misalnya, menggigil) yang dpat menghasilkan panas sehingga suhu ettap stabil, pelebaran pupil untuk meningkatkan persepsi visual pada saat terjadi ancaman terhadap tubuh, dan meningkatkan keringat untuk mengontrol kenaikan suhu tubuh.
3. ump[an balik negatif. Proses ini merupakan penyimpangan dari keadaan normal. Dalam keadaan abnormal, tubuh secara otomatis akan melakukan mekanisme umpan balik untuk menyeibangkan penyimpangan yang terjadi.
4. umpan balik untuk mengoreksi ketidak seimbangan fisiologis. Sebagai contoh, apabila seseorang mengalami hipoksia akan terjadi proses peningkatan denyut jantung untuk membawa darah dan oksigen yang cukip kesel tubuh.

Homesotasis psikologis, berfokus pada keseimbangan emosional dan kesejahteraan mental. Proses ini didapat dari pengalaman hidup dan interaksi dengan orang lain serta dipengaruhi oleh norma dan kultur masyarakat contoh homeostasis psikologis adalah mekanisme pertahanan diri, seperti mengangis , tertawa, berteriak, memukul, meremas, mencerca dan lain-lain.
Jadi proses homeostasi pada intinya adalah keseimbangan dalam tubuh yang dapat digambarkan

Homeodinamik
Homeodinamik merupakan pertukaran energi secara terus menerus antara manusia dengan lingkungan sekitarnya. Pada proses ini manisia tidak hanya melakukan penyesuaian diri, tetapi terus berinteraksi dengan lingkungan agar mampu mempertahankan hidupnya.
Proses homeodinamik bermula dari teori tentang manusia sebagai unit yang merupakan satu kesatuan yang utuh, memiliki karakter yang berbeda-beda, proses hidup yang dinamis, selalu berinteraksi dngan lingkungan yang dpat dipengaruhi dan mempengaruhinya serta memiliki keunikan tersndiri. Dalam proses homeodinamik ini terdapat beberapa prinsip berikutt:
1. prinsip integralitas, yaitu prinsip utama dlam hubungan antara manusia dengan lingkungan yang tidak dapat dipisahkan. Perubahan proses kehidupan ini terjadi secara terus-menerus karena adanya interaksi manusia dengan lingkungan yang saling mempengaruhi
2. prinsip resonansi, yaitu prinsip bahwa proses kehidupan manusia selalu beriramaa dan frekuensinya berfariasi, mengingat manusia memiliki pengalaman beradaptasi dengan lingkungan.
3. prisip helicy, yaitu prinsip bahwa setiap perubahan dalam proses kehidupan manusia ber;langsung perlahan-lahan dan terdapat hubungan antara manusia dengan lingkungan

konsep kebutuhan dasar manusia
kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahan kan keseimbanagn fisiologis maupun psikologis, yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan.
Kebutuhan dasar manusia memnurut abraham maslow dalam teori hierarki kebutuhan menyatakan bahwa setiap manusia memiliki 5 kebutuhan dasar, yaitu
- Kebutuhan psikologis (makan minum)
- Keamanan
- Cinta
- Harga diri
- Aktualisasi diri (potter dan patrici, 1997)

Ciri kebutuhan dasar manusia
Manusia memiliki kebutuhan dasar yang bersifat heterogen. Setiap orang pada dasarnya memilki kebutuhan yang sama, akan ettapi karena terdapat perbedaan budaya, amak kebutuhan tersbutopun ikut berbeda. Dalam emmenuhi kebutuhannya, manusia menyesuaikan diri dengan prioritas yang ada. Lalu jika gagal memenuhi kebutuhannya, manusia akan berpikir lebih keras dan bergerak untuk berusaha mendapatkannya.
Faktor yang mempengaruhikebutuhan dasara manusia.
1. penyakit. Adanya penyakit dlam tubuh dapat menyebabkan perubahan pemenuhan kebutuhan. Baik secara fisologis maupun psikologis, karena bebrapa fungsi organ tubuh memerlukan pemenuhan kebutuhan lebih besar dari biasanya.
2. hubungan keluarga. Hubungankeluarga yang baik dapat emningkatkan pemenuhan kebutuhan dasar karena adanya saling percaya, merasakan kesenangan hidup, tidak ada rasa curiga dan lain-lain
3. konsep diri. Konsep diri manusia memilki peran dlam pemenuhan kebutuhan dasar. Konsep diri yang positif memberikan makna dan keutuhan (wholeness) bagi sesorang. Konsep diri yang sehat dapat mengjhasilkan perasaan positif terhadap diri. Orang yang merasa positif terhadap dirinya akan mudah berubah, mudah mengenali kebutuhan dan mengembangkan cara hidup yang dehat, sehingga mudah memenuhi kebutuhan dasarnya.
4. tahap perkembangan. Sejalan dengan menningkatnya usia, manusia mengalami perkembangan setiap taha[p perkembanagan tyersbut memilki kebutuhan yang berbeda baik kebutuhan biologis, psikologis, sosial, maupun spsiritual, mengingat berbagai fungsi organ tubuh juga mengalami proses kematangan dengan aktivitas yang berbeda.

Beberapa model kebuthan dasar manusia
Menurut virginia Henderson ( dalam Potter dan Perry, 1997) membagi kebutuhan dasar manusia kedalam 14 komponen berikut :
1. bernafas secara normal
2. makan dan minum yang cukup
3. eliminasi ( BAB & BAK)
4. bergerak dan memepertahankan postur yang diinginkan
5. tidur dan istirahat
6. memilih pakaian yang tepat
7. memperetahankan suhu tubuh dalam kisaran normal dengan menyesuaikan dengan pakaian yang dikenakan dan memodifikasi lingkungan
8. menjaga kebersihan diri dan penampilan
9. menghindari bahaya dari lingkungan dan menghondari membahayakan orang lain
10. berkomunikasi dengan orang lain dalam mengekspresikan emosi, kebutuhan kekhawatiran dan opini
11. beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan
12. bekerja sedemikian rupa sebagai modal untuk membiayai kebutuhan hisup
13. bermain atau berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi
14. belajar, menemukan, atau memuaskan rasa ingin tahu yang mengarah pada perkembangan yang normal

jean watson (dalam B. Talento, 1995) membagi kebutuhan dasar manusia kedalam dua peringkat utama yaitu : kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah (lower order needs) dan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi (High order Needs). Pemenuhan kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah tidak selalu membantui upaya kompleks manusia untuk mencapai aktualitas diri. Tiap kebutuhan dipandang dalam konteksnya terhadap kebutuhan lain, dan semuanya dianggap penting.
abraham maslow
teori kebutuhan dasar manusia yang dikemukakan abraham maslow (dalam potter dan perry, 1997) dapat dikembangkan untuk menjelaskan kebutuhan dasar manusia Sbb:
1. kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling dasar, yaitu kebutuhan fisiologis seperti oksigen, cairan atau minuman, nutrisi atau makanan, keseimbangan suhu tubuh, eliminasi, tempat tinggal, istirahat dan tidur serta kebutuhan seksual.
2. kebutuhan rasa aman dan perlindungan dibagi menjadi perlindungan fisik dan perlindungan psikologis
- perlindungan fisik meliputi perlindungan atas ancaman terhadap tubuh atau hidup. Ancaman tersebut dapat berupa penyakit, kecelakaan, bahaya dari lingkungan, dll
- perlindungan psikologis, yaitu perlindungan atasa ancaman dari pengalaman yang baru dan asing. Misalnya kekhawatiran yang dialami seseorang ketika masuk sekolah pertama kali karena merasa terancam oleh keharusan untuk berinteraksi dengan orang lain dsbnya.
3. kebutuhan rasa cinta serta rasa memiliki dan dimilki antara lain memberi dan menerima kasih sayang, mendpatkan kehangatan keluarga, memilki sahabat, diterima oleh kelompok usia, dsbnya
4. kebutuhan akan harga diri maupun perasaan dihargai oleh orang lain. Kebutuhan ini terkait dengan keinginan untuk mendapatkan kekuatan, meraih prestasi, rasa percaya diri, dan kemerdekaan diri. Selain itu, orang juga memerlukan pengakuan dari orang lain.
5. kebutuhan aktualisasi diri, merupakan kebutuhan tertinggi dlam hierarki maslow, berupa kebutuhan untuk berkontribusi pada orang lain/lingkungan serta mencapai potensi diri sepenuhnya.



Aktualisasi diri
Harga diri
Rasa cinta memilki dan dimiliki
Rasa aman dan perlindungan
Kebutuhan fisiologis